STATISTIK SOSIAL

  • STATISTIK SOSIAL

Di tulis oleh : Mr.Tjung teck

Program Pasca Sarjana S.1 ilmu hukum Universitas Terbuka Kuliah online Internet(Universitas 17 Agustus 1945 UNTAG) jakarta

STATISTIK SOSIAL banyak yang di ketemukan di dalam kehidupan sehari-hari di dalam masyarakat dan lingkungan dimana kehidupan umat manusia itu berdaptasi dengan sesamanya,namun semua itu dapat di kumpulkan satu persatu dari setiap cerita kehidupan umat manusia yang berhubungan dengan masyarakat umum,seperti bisa dilihat dari setiap kehidupan manusia yang ada di dunia ini dari statistik sosial tentunya berkembang dengan saling berinteraksi dengan sesama dalam bentuk sosila yang tentunya dasar dari statistik sosial yang berlaku dimana saja untuk tujuan yang baik pula dan terarah setiap program yang telah ditetapkan oleh badan-badan pemerintah dan logistik sampai dengan statistik sosial dari komunitas atau kelompok tertentu dari berbagai pihak yang bersangkutan dalam bentuk program statistik sosial itu.

kutipan dari wikipedia

Statistik social nyaeta pamakean sistim ukuran statistik keur nalungtik paripolah manusa dina lingkungan sosial. Ieu bisa dipikanyaho ku cara jajal pamanggih ti sabagian grup masarakat, evaluasi sabagian data ngeunaan grup masarakat, atawa ku panalungtikan jeung analisa statistik susunan data nu pakait jeung masarakat sarta paripolahna.

Biasan, ahli sosial mateakeun dina evaluasi kualitas palayanan sabagian grup organisasi, dina analisa paripolah grup masarakat dina lingkunganna, atawa dina nangtukeun naon nu butuh jeung kahayang masarakat ngaliwatan sampling statistik.

Disalin ti "http://su.wikipedia.org/wiki/Statistik_sosial"

PARAWISATA

Konsep dan Definisi
WISATAWAN
Definisi wisatawan ini ditetapkan berdasarkan rekomendasi International Union of Office Travel Organization (IUOTO) dan World Tourism Organization (WTO). Wisatawan adalah seseorang atau sekelompok orang yang melakukan perjalanan ke sebuah atau beberapa negara di luar tempat tinggal biasanya atau keluar dari lingkungan tempat tinggalnya untuk periode kurang dari 12 (dua belas) bulan dan memiliki tujuan untuk melakukan berbagai aktivitas wisata. Terminologi ini mencakup penumpang kapal pesiar (cruise ship passenger) yang datang dari negara lain dan kembali dengan catatan bermalam.

HOTEL
Hotel adalah suatu bidang usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian banguna yang disediakan secara khusus, untuk setiap orang yang menginap, makan, memperoleh pelayanan dan menggunakan fasilitas lainnya dengan pembayaran. Ciri khusus dari hotel adalah mempunyai restoran yang dikelola langsung di bawah manajemen hotel tersebut. Kelas hotel ditentukan oleh Dinas Pariwisata Daerah (Diparda).

Hotel Berbintang
suatu bidang usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian banguna yang disediakan secara khusus, untuk setiap orang yang menginap, makan, memperoleh pelayanan dan menggunakan fasilitas lainnya dengan pembayaran, dan telah memenuhi persyaratan sebagai hotel berbintang seperti yang ditentukan oleh Dinas Pariwisata Daerah (Diparda). Persyaratan tersebut antara lain mencakup:

Persyaratan Fisik, seperti lokasi hotel, kondisi bangunan.
Bentuk pelayanan yang diberikan (service).
Kualifikasi tenaga kerja, seperti pendidikan, dan kesejahteraan karyawan.
Fasilitas olahraga dan rekreasi lainnya yang tersedia, seperti lapangan tenis, kolam renang, dan diskotik.
Jumlah kamar yang tersedia.
Akomodasi Lainnya
suatu usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian bangunan yang disedikan secara khusus, di mana setiap orang dapat menginap dengan atau tanpa makan dan memperoleh pelayanan serta menggunakan fasilitas lainnya dengan pembayaran. Akomodasi lainnya meliputi: hotel melati yaitu hotel yang belum memenuhi persyaratan sebagai hotel berbintang seperti yang ditentukan oleh Diparda, penginapan remaja, pondok wisata, dan jasa akomodasi lainnya.

Hotel Melati/ Losmen/ Penginapan
usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan umum yang dikelola secara komersial dengan menggunakan sebagian atau seluruh bagian bangunan.


Penginapan Remaja
usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan yang ditujukan bagi remaja sebagai akomodasi dalam rangka kegiatan pariwisata dengan tujuan untuk rekreasi, memperluas pengetahuan/ pengalaman dan perjalanan.


Pondok Wisata
usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan bagi umum dengan pembayaran harian yang dilakukan secara individual dengan menggunakan sebagian dari tempat tinggalnya.


Jasa Akomodasi Lainnya
usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan yang tidak termasuk pada hotel melati, penginapan remaja dan pondok wisata misalnya wisma.

Tingkat Penghunian Kamar Hotel adalah banyaknya malam kamar yang dihuni dibagi dengan banyaknya malam kamar yang tersedia dikalikan 100%.

Tingkat Penghunian Tempat Tidur adalah banyaknya malam tempat tidur yang dipakai dibagi dengan banyaknya malam tempat tidur yang tersedia dikalikan 100%.

Rata-rata Lama Tamu Menginap adalah banyaknya malam tempat tidur yang dipakai dibagi dengan banyaknya tamu yang menginap di akomodasi tersebut. Rata-rata lama tamu mennginap ini dapat dibedakan antara tamu asing dan tamu dalam negeri.

a. Rata-rata Lama Tamu Asing Menginap
Banyaknya malam tempat tidur oleh tamu asing dibagi dengan banyaknya tamu asing yang menginap.

b. Rata-rata Lama Tamu Dalam Negeri
Banyaknya malam tempat tidur oleh tamu dalam negeri dibagi dengan banyaknya tamu dalam negeri yang menginap.

Perbandingan Tamu Asing dan Tamu Dalam Negeri adalah perbandingan antara presentase tamu asing dari seluruh tamu dan presentase tamu dalam negeri dari seluruh tamu.

Rata-rata Tamu Per Kamar (GPR) adalah perbandingan antara banyaknya malam tamu atau malam tempat tidur dengan banyaknya malam kamar yang dihuni.
Penjelasan:
GPR = 1,43 berarti bahwa rata-rata kamar yang terjual dihuni oleh 1,43 orang.
Catatan :
1 malam kamar = 1 kamar x 1 malam
1 malam tempat tidur = 1 tempat tidur x 1 malam
1 malam tamu = 1 tamu x 1 malam.

Sumber: Statistik Indonesia

Statistik Kunjungan Wisatawan di Indonesia 2001 - 2008




TAHUN JUMLAH
WISATAWAN
MANCANEGARA RATA-RATA PENGELUARAN
PER ORANG (USD) RATA-RATA LAMA TINGGAL
(HARI) PENERIMAAN
DEVISA
(JUTA USD)
PER
KUNJUNGAN PER
HARI
2001 5.153.620 1.053,36 100,42 10,49 5.396,26
2002 5.033.400 893,26 91,29 9,79 4.305,56
2003 4.467.021 903,74 93,27 9,69 4.037,02
2004 5.321.165 901,66 95,17 9,47 4.797,88
2005 5.002.101 904,00 99,86 9,05 4.521,89
2006 4.871.351 913,09 100,48 9,09 4.447,98
2007 5.505.759 970,98 107,70 9,02 5.345,98
2008 6.429.027 1.178,54 137,38 8,58 7.377,39


Sumber: Statistical Report on Visitor Arrivals to Indonesia


Statistik Perkembangan Wisatawan Nusantara (Wisnus), 2001 - 2008
TAHUN WISNUS
(000 orang) PERJALANAN
(000 orang) RATA-RATA
PERJALANAN TOTAL PENGELUARAN
(Trilyun Rp)
2001 103.884 195.770 1,88 58,71
2002 105.379 200.589 1,90 68,82
2003 110.030 207.119 1,88 70,87
2004 111.353 202.763 1,82 71,70
2005 112.701 198.359 1,76 74,72
2006 114.270 204.553 1,79 88,21
2007 115.335 222.389 1,93 108,96
2008 117.213 225.042 1,92 123,17


Catatan: Pengeluaran per perjalanan adalah rata-rata tertimbang dari setiap provinsi
Sumber: Pusat Pengelolaan Data dan Sistem Jaringan (P2DSJ)
Statistik Outbound 2003-2008
TAHUN JUMLAH
WISATAWAN
NASIONAL RATA-RATA PENGELUARAN
PER ORANG
(USD) RATA-RATA LAMA TINGGAL
(HARI) PENGELUARAN
DEVISA
(JUTA USD)
PER KUNJUNGAN PER HARI
2003 3.769.000 915,55 82,33 11,12 3.450,49
2004 4.270.000 859,81 77,88 11,04 3.671,50
2005 4.806.000 683,78 83,90 8,15 3.286,40
2006 5.040.499 777,71 100,87 7,71 3.920,05
2007 5.158.441 839,64 88,79 9,24 4.331,23
2008 5.312.894 1.049,72 96,69 10,62 5.577,05


Sumber : P2SDJ